Sabtu, 11 Mei 2013

True Love

Diposting oleh Ella Is My Name di 20.51

Title : True Love
Cast : Lee Young Moon, Choi Minho, Lee Min Ra and other.
Genre : gaje .-.v
Rating : PG-15
Length : oneshoot



Annyeong.. perkenalkan aku author baru. Ini ff pertamaku. Ini ff murni hasil imajinasiku. Dan aku gak maksa kalian harus baca ini. Yang gak mau baca silahkan. Yang kepingin baca juga silahkan tapi beri kritik saran ne. aku sebagai author baru sangat memerlukan kritik plus saran dari kalian. Happy reading

Author POV
“aisss… aku duduk dimana?” ucap seorang namja yang kedua tangannya membawa nampan berisikan makanan yang dipesannya. Matanya terus menyapu seluruh ruangan cafe.
“aiss.. kenapa juga aku ingin makan di cafe ini” gerutunya lagi. Ya.. ini memang kali pertamanya  dia mampir ke cafe ini dan kebetulan juga sekarang cafĂ© ini sangat ramai. Tiba tiba matanya berhenti melihat sesosok yeoja yang sedang duduk di sudut ruangan sembari membaca komiknya.
“gadis tiga detik…” guman namja yang bernama Choi Minho itu.
Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan kalimat ‘gadis tiga detik’ kan? Ya.. itu adalah salah satu kutipan dari serial drama korea Love Rain yang pemeran utamanya adalah im Yoona dan Jang Geun Suk. Minho adalah salah satu penggemar Im Yoona. Maka dari itu ia tak pernah melewatkan satu episode pun dari drama korea tersebut. Dan kembali lagi ke topic sebelumnya, minho menyebut gadis yang membaca komik itu adalah gadis tiga detik karena minho memang sudah jatuh cinta dengan gadis itu saat tiga detik pertama kali ia melihatnya tepatnya saat ia mulai masuk Sungkyuwan University. Ya… mereka memang satu universitas, walau sudah hampir 4 tahun mereka berada dalam satu universitas tapi mereka belum pernah saling sapa. Minho hanya berani melihat gadis itu dari  jarak  jauh saja. Dia terlalu gugup untuk mendekati gadis itu. Entahlah… jantungnya berdegup kencang… darahnya berdesir hebat ketika melihat gadis itu #eeeaa:D dan ini adalah salah satunya kesempatan untuk mendekati gadis itu.

“annyeong… bolehkah aku duduk disini?” Tanya minho yang entah sejak kapan ia sudah ada di depan gadis itu.
“nde?”
“bolehkah aku duduk disini, tempat yang lain penuh”
“emmm… silahkan”
“gamsahamnida. Naneun Choi Minho imnida. Nuguseyo?”
“Ah… aku Young Moon… Lee Young Moon”
“nama yang indah J” batin minho.
Minho tersenyum. Manis. Sangat manis bahkan.
“apakah disini ada tabung oksigen. Rasanya aku ingin pingsan melihatnya tersenyum begitu. Benarkah dia tersenyum padaku?  Haahhh..” batin young moon.

“kau kuliah di sungkyuwan university?” Tanya Minho, sekedar basa basi memang.
“ne. apa kau juga kuliah disana? Sepertinya aku pernah melihatmu disana , minho-ssi?”
“ne” sahut minho singkat. Lidahnya kelu. Sulit sekali rasanya dia mengeluarkan sepatah atau dua patah kata *kayak pidato aja._.v*
“apa kau suka membaca komik?” memerlukan perjuangan keras bagi minho hanya untuk mengucapkan kalimat itu saja.
“sangat suka”
Keheningan pun menyelimuti mereka. Minho terlihat sibuk dengan makanannya sementara young moon..matanya memang tertuju di komik tapi pikiranya hanya namja yang berada di depannya ini. “apa dia benar benar manusia? Dia terlihat sangat sempurna. Apa dia malaikat? Aissss… kenapa aku seperti ini. Bisakah jantungku ini berdetak seperti biasa saja” batin young moon.

“aku sudah selesai makan. Emmm.. aku pergi dulu ne” ucap minho.
“ne baiklah”
“senang bertemu denganmu young moon-ssi”
“senang bertemu denganmu juga minho-ssi”

*******
Author POV End

Young Moon POV

Huhhhh.. lelah sekali rasanya. Saatnya berkencan dengan ranjangku yang empuk (?) itu.
Saat aku telah berada di depan pintu rumahku, sepertinya aku mendengar…. Aisss pasti appa dan eomma bertengkar lagi. Tidak bisakah mereka hidup rukun seperti dulu. Tidak bisakah mereka tidak membuatku frustasi begini.
Perlahan aku mulai membuka knop pintu.
“jadi benilah pekerjaanmu sekarang. Kau berselingkuh di belakangku. Cihh…”
Samar samar aku mendengar suara appaku.
“tidak bisakah kau diam dan dengarkan kata-kataku dulu” sahut eomma ku.
“apa yang perlu aku dengar. Ha.. apa kau ingin mengatakan bahwa namja itu lebih kaya dariku,, dia lebih baik dariku? Cihh… lebih baik kita bercerai. Aku sudah tidak tahan lagi hidup dengamu”
“dasar keras kepala.. baiklah jika begitu”

Omo.. ini tidak seperti pertengkaran biasanya. Ini lebih menyakitkan. Dan apa tadi? Mereka ingin bercerai. Tidak bisakah mereka berpikir lebih dewasa? Tidak bisakah mereka memikirkan perasaan anaknya? Kenapa mereka egois seperti itu? Aiss… aku bisa gila. Aku lalu melangkahkan kakiku meninggalkan rumah yang bagaikan neraka itu. Aku ingin pergi menenangkan diri dulu.
******
Langit sudah gelap. Sekarang saatnya sang rembulan yang ditemani ribuan bahkan jutaan bintang yang menggantikan tugas mentari. Aku mendudukan tubuhku di bangku taman yang berada di tepi sungai Han. Sekejam kejamnya angin malam ini yang dingin lebih kejam lagi realita yang aku alami. Ya.. aku tak percaya lagi akan apa itu cinta sejati. Sepertinya di dunia ini tidak ada yang namanya cinta sejati. Cihh… sejak dulu tepatnya sejak aku duduk di bangku SMA emm.. bahkan SMP… namja yang dekat denganku bahkan orang yang aku sukai selalu direbut oleh sahabatku sendiri. Bukan direbut sebenarnya… tapi ya apalah itu. Mungkin itu salahku juga. Aku selalu berusaha berpikir positif tentang sahabatku itu, Lee Min Ra. Ya… kami sudah bersahabat sejak kecil dan sampai saat ini kami masih bersama sama.
Kenangan-kenangan tempo itu kembali menghantuiku lagi. Terutama saat…

Flashback on
“eoh… yesung oppa. Kau mengagetkanku saja” entah sejak kapan yesung oppa sudah berada di depan kelasku.
“kkkk~ kajja… aku akan mengantarmu pulang” ucapnya sambil mengacak ngacak rambutku.
“emm.. baiklah aku” tentu saja aku tidak menolaknya. Apa kalian tahu? Yesung oppa adalah namja yang sangat aku sukai.
“Min Ra-ya… kau pulang sendiri saja ne… aku akan pulang bersama yesung oppa” ucapku pada sahabatku itu yang sedang merapikan buku bukunya.
“emm… baiklah”

keesokan harinya ketika di sekolah, min ra mengintrogasiku tentang hubungan aku dengan yesung oppa.
“ada hubungan apa kau dengan yesung oppa?” tanyanya.
“oh itu… kami hanya teman” jawabku lemah. Sebenarnya aku berharap kami bukan hanya sekedar teman. Aku mengharapkan yang lebih dari sekedar teman.
“jinja?? Kalian hanya sekedar teman?? Omo.. emmm yesung oppa sangat tampan ne” ucap min ra antusias. Sangat antusias.
Beberapa minggu kemudian aku mendengar kabar bahwa min ra dan yesung oppa resmi menjadi sepasang kekasih.
Flashback off

Huhhh… kejadian kejadian seperti itu selalu berulang ulang… serupa tapi tak sama. Ada pepatah yang mengatakan jangan terjatuh di dalam lubang yang sama. Tapi apa kenyataannya, aku selalu terjatuh dalam lubang yang sama. Apakah Min Ra tidak tau bagaimana perasaanku sebenarnya?? Tentu saja tidak young moon pabo. Ya.. aku memang selalu memasang ekspresi ceria kepada min ra. Walau dalam hatiku, belum tentu gembira. Sampai suatu ketika, saat aku sangat menyukai seseorang.. aku berusaha menyampaikan perasaanku lebih dulu kepada namja itu. Tapi apa yang kudapat?? Tetap saja Min Ra mendahuluiku. Mungkin ini memang takdirku. Dan yang paling mengenaskan adalah sekarang orang tuaku akan bercerai. Ckckck… begitu kejamkah dunia?? Arghhhh… aku benar benar gila sekarang.

Penampilanku saat ini memang sudah sangat mirip orang gila. Aku lalu manatap ke atas berusaha agar air mataku tidak terjatuh. Tapi tetap saja… butiran bening yang menyerupai krystal ini mengalir begitu saja. Aku lalu menundukan kepala untuk menyembunyikan tangisanku ini.

“Apa kau tidak takut disangka hantu?”
Tiba-tiba ada suara namja yang sepertinya aku mengenali suara itu. Aku lalu mendongak. Omo.. ternyata Minho. Kenapa dia datang disaat keadaanku berantakan seperti ini. Ia lalu mendudukan tubuhnya disampingku.
“memerlukan buku diary? Hmmm… aku bisa menjadi buku diary mu. Ceritakanlah apa yang terjadi” tawarnya sembari memberikan senyuman khasnya itu.

*******
Dengan mudahnya aku menceritakan semua masalahku padanya. aku bukanlah tipe orang yang terbuka. Dengan sahabatku sendiri  saja aku jarang, hampir tidak pernah bahkan. Tapi dengan minho?? Aku merasa nyaman. Padahal aku baru mengenalnya. Entahlah…

“kajja… kuantarkan kau pulang”
“tapi..”
“sudahlah… semuanya akan baik baik saja. Kau orang yang kuat” hiburnya.

******
“Youngie… cepat kau bereskan pakaianmu. Kau ikut eomma pergi dari sini ne?” ucap eommaku.
“Youngie.. tetaplah disini bersama appa. Kau tidak ingin pergi dengan wanita itu kan?”
“Memang kenapa huh? Dia anakku”
“Dia juga anakku”
“Appa eomma berhentilah. Kenapa kalian seperti anak kecil huh? Lebih baik aku tinggal sendiri saja. Tidak pernahkah kalian berpikir betapa tersiksanya aku ketika mendengar kalian bertengkar seperti ini? Kalian memang orang tua yang egois” emosiku sudah melampaui batas. Aku tidak peduli aku dianggap durhaka karena berkata seperti itu.

********
Semenjak peristiwa itu, aku tinggal sendiri di apartement yang dibelikan oleh jinki ahjussi. Dia adalah pamanku, tepatnya adik appaku. Dan semenjak itu pula aku semakin dekat dengan Minho oppa. Dialah yang selalu mengisi hari hariku saat ini. Dan betapa bahagianya aku, sekarang kami resmi menjadi sepasang kekasih.
Sementara Min Ra… dia sedang sibuk mengurusi tiga kekasihnya itu…. Ckckck dasar playgirl.

Young Moon POV End

Author POV
“Youngie… mianhaeyo aku selalu sibuk mengurusi kekasih kekasihku itu. Jadi tidak ada waktu  untuk menemanimu” ucap Min Ra dengan nafas yang tak teratur karena tadi ia mengejar Young Moon.
“aiss.. gwenchana. Lagipula aku tak sendiri”
“mwo?? Jadi kau telah mempunyai namjachingu?”
“aisss bisakah kau kecilkan suaramu itu. Hmmm… ne”
“siapa dia? Bukankah waktu itu kau mentweet di twittermu bahwa kau tak percaya cinta sejati?”
“nanti akan aku perkenalkan. Soal itu… itu kan dulu tapi sekarang aku percaya adanya cinta sejati”
“aisss… memang kau ada masalah apa sampai sampai kau mentweet seperti itu?”
“hmmm…. Itu karena… aisss kau ini saking sibuknya kau mengurusi namjachingu namjachingumu itu kau tidak tau bahwa orang tua sahabatmu ini akan bercerai”
“mwo?? Benarkah?? Hwaiting ne.. kau pasti bisa melewati masa ini”

Young Moon hanya mendengus kasar melihat tingkah sahabatnya ini.

*******
“kajja kita ke kantin. Sepertinya kekasihku sudah menunggu lama”
“aisss mianhaeyo youngie… aku harus menyelesaikan urusanku sekarang ini sangat penting” jawab min ra sambil berlari meninggalkan young moon.
“Yak… min ra-ya kau ingin kemana?”
Young Moon hanya bisa mendengus sebal. “menyebalkan sekali. Cihh.. apa itu namanya sahabat” umpatnya.

“Waeyo?? Jangan memasang ekspresi seperti itu. Itu sangat menyeramkan” kata minho yang sudah ada disamping young moon.
“aisss… kau mengagetkanku saja oppa. jangan membuat moodku lebih hancur oppa”
“kkkkkk~ baiklah chagi”
“mwo? Jangan memanggilku dengan sebutan menjijikan itu lagi”
Minho hanya terkekeh geli mendengar perkataan yeojanya itu.

*********
Young Moon POV End

Minho POV
“Minho-ya, appa dan eomma ingin berbicara denganmu” ucap appaku.
“berbicara tentang apa appa?”
“appa dan eomma akan menjodohkanmu dengan putri sahabat appa?”
“mwo?? Tapi…” aku mencoba menolak tapi appa malah memotong perkataanku itu.
“kau belum melihatnya kan? Jadi sebaiknya jangan menolak” sahut eomma.

Aisss…. Kenapa di zaman semodern ini masih ada yang namanya perjodohan. Aku hanya bisa terdiam.

“baiklah jika begitu nanti malam kita adakan pertemuan dengan keluarga Lee” sambung appa.

Mwo?? Tunggu dulu. Tadi apa mengatakan keluarga Lee?? Apakah itu keluarga Lee Young Moon?? Tapi bukankah keluarga mereka….

“appa, memangnya siapa yang akan dijodohkan denganku?” tanyaku
“nanti kau akan tau. Wae?? Kau penasaran? Ckckck anak eomma sudah tumbuh dewasa”
“aisss… bukan begitu eomma”

***********
“yak… kau mengagetkanku saja” ucap young moon yang baru saja keluar dari ruang kelasnya.
Kkkk~ aku memang sengaja menunggunya di depan kelasnya.
“kkkk~ kenapa lama sekali?”
“kenapa bertanya padaku? Tanyakan saja pada dosenku yang kiler itu”
“aisss… kajja kita pulang”
Kami lalu melangkahkan kaki kami menuju tempat parkir.
“Jangan senyum senyum seperti itu oppa. Kau sedang tebar pesona ke yeoja yeoja lain huh?”
“mwo?? Bukan begitu”
“lalu?”
“aiss.. lupakan. Apa appamu atau eommamu tidak mengatakan sesuatu padamu?” tanyaku hati-hati.
Young Moon mulai mengerutkan keningnya
“maksudmu? Hemmm… tadi appa hanya menyuruhku untuk datang ke rumahnya. Entah mau bicara tentang apa”
Sebuah senyuman lalu terukir indah di wajahku. Ya… mungkin gadis yang dijodohkan denganku adalah young moon, batinku.
“wae? Kenapa kau bertanya seperti itu oppa?”
“ani. Tidak apa apa” “sahabatmu itu kemana?” lanjutku
“min ra? Dia tidak kuliah nari ini. Ada urusan penting katanya”

*********
“minho-ya, kenapa lama sekali eoh?” Tanya eomma yang tiba tiba muncul di balik pintu kamarku.
“yak… bisakah eomma mengetuk pintu dulu?”
“aissss… mian. Eomma kira kau akan kabur. Sudah, kajja… appa sudah menunggu”

Kami telah tiba di sebuah restoran mewah di daerah gangnam. Sepi, tidak ada pengunjung lain. Mungkin appa sudah menyewanya.
Aku mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan restoran ini. Di sebuah meja yang cukup panjang, sudah ada tiga orang yang menunggu. Ya… mereka memunggungi kami. Di sebelah kiri tampak seorang wanita paruh baya dan di sebelah kanan tampak laki laki paruh baya. Dan tampak juga seorang gadis yang berada di antara mereka. Apakah mungkin itu young moon, batinku.

“annyeong… mianhaeyo kami telah membuat kalian menunggu lama” ucap appa yang mendahuluiku berjalan ke arah mereka. Mereka bertiga lalu kompak mendongak ke belakang, ke arah kami.
“mwo? Bukankah itu Min Ra, sahabat Young Moon” batinku.

“minho-ya, cepat duduk disini. Kau ingin berdiri terus disana?” Tanya eomma yang entah sejak kapan sudah duduk dihadapan yeoja paruh baya yang mungkin dia adalah nyonya lee.
Aku lalu duduk di hadapan min ra karena hanya itu satu satunya tempat duduk yang masih tersisa.

“apa kalian belum saling mengenal?” Tanya seorang namja paruh baya yang mungkin itu adalah tuan lee, appa min ra.
“ne. aku pernah melihatnya di koridor kampus. Tapi aku belum mengenalnya” jawab min ra disertai pipinya yang memerah.
“omo… putrimu manis sekali hyerin-ah” ucap eomma ku kepada wanita di depannya itu.

********
Keesokan harinya, aku pergi kuliah bersama min ra. Tentunya itu bukan keinginanku. Lalu young moon? Untuk saat ini aku berbohong padanya. aku belum siap mengatakan semua ini. Ini pasti sangat menyakitkan baginya.

“ah.. itu young moon… aku akan memperkenalkanmu padanya” ajak Min Ra. Dia lalu menarik tanganku dan berlari ke arah young moon.

“youngie… kemarin siang aku mengatakan padamu jika aku dijodohkan kan? Dan ini dia namja yang dijodohkan denganku” ucapnya antusias. Sementara young moon, dia Nampak terkejut. Dia lalu menatap bola mataku seakan mengatakan bahwa ini hanya mimpi.
“waeyo? Kenapa kalian saling tatap begitu? Apa kalian sudah saling mengenal?”
“belum. ah min ra, aku ke perpustakaan dulu ne. aku ingin mengembalikan buku yang kupinjam” suaranya serak. Aku tahu ini sangat menyakitkan baginya. Aku juga tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Sudah kuduga jadinya akan seperti ini.

**********
Minho POV End

Young Moon POV
Aku lalu merebahkan tubuhku di atas ranjangku. Aku berharap aku segera terbangun dari mimpi buruk ini. Tapi apa? Ini bukan mimpi. Ini nyata. Kenapa? Kenapa ini selalu terjadi padaku? Disaat aku sudah percaya akan adanya cinta sejati, kenapa terjadi kejadian seperti ini. Ckckck… apa yang harus kulakukan. Apa aku harus memasang topeng wajah gembira lagi. Ckckck sungguh ironi.

Aku sudah tidak peduli lagi entah beberapa lembar tisu yang sudah kuhabiskan. Sekarang, siapa yang akan menjadi buku diaryku lagi?

Ting tong
“youngie.. apa kau di dalam?”
Aku mendengar ada yang menekan bel pintu  apartement ku. Dan itu seperti suara minho.
Perlahan aku berjalan ke arah pintu lalu membukanya.
Ceklek *anggap suara pinta terbuka*
“youngie… gwenchana?” tanyanya. Cih.. apa dia tak lihat keadaanku yang berantakan seperti ini?
“ada apa?” tanyaku datar. Aku tak berani melihatnya. Itu hanya membuatku sakit.
 “mianhae youngie… ini semua di luar dugaanku. Awalnya aku kira kaulah yang akan dijodohkan denganku”
Dia lalu menggenggam kedua tanganku. Aku tetap tidak berani menatap matanya itu.
“percayalah padaku. Hubungan kita akan baik baik saja” ucap Minho sembari mengangkat daguku hingga bola mata kami bertemu. Tatapannya itu sepertinya menghipnotisku untuk mempercayainya.
“saranghae youngie” minho oppa lalu memelukku. Sementara aku, aku tetap terdiam. Ingin sekali aku menangis.
“jika kau ingin menangis, menangislah” lanjutnya sambil mengusap usap halus rambutku.
Buliran buliran bening itupun meluncur sempurna dari mataku.
“nado saranghae oppa” balasku. Entah ada setan apa yang memasukiku sehingga aku berkata seperti itu.

*******
Kemarin adalah hari kelulusanku. waktu tak terasa bukan? Dan besok adalah hari pertunangan min ra dan minho. Cihhh… aku ingat waktu 3 minggu yang lalu, minho oppa mengatakan bahwa hubungan kami akan baik baik saja. Tapi apa? Besok dia akan bertunangan dengan yeoja lain. Ckckck…

Ting tong
Aku mendengar bel apartementku berbunyi.
“tunggu” ucapku lemah.
Ceklek *anggap suara pintu dibuka._.*
Aku menghembuskan nafas dengan kasar. Sudah kuduga min ra yang datang. Ya… selama 3 minggu ini ia selalu menemuiku lalu mengoceh tentang hubungannya dengan minho oppa. Sebenarnya sakit… sakit sekali. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya berusaha tersenyum dan bersikap biasa saja padanya.
“kau tak menyuruh tamu masuk eoh?”
“aisss mian. Silahkan masuk”
Ia lalu mendahuluiku masuk.
“waktu ini kau bilang sudah mempunyai kekasih. Tapi dimana dia sekarang? Kenapa kau tak pernah menceritakannya padaku? Kau selalu mendengarkan ceritaku tapi aku tak pernah mendengar satupun cerita tentang hubungan kalian darimu?”
“hemm itu.. itu.. karena kami sekarang bukan sepasang kekasih lagi”
Entahlah.. aku bingung ingin menjwaba apa. Min ra hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
“ah.. kau jangan lupa besok datang ke hari pertunangan ku ne. dan pakailah gaun ini” ucapnya sambil menyerahkan tas yang di dalamnya berisi gaun.
“apa aku harus memakai ini?”
“tentu dan jangan terlambat” “baiklah aku ada urusan lagi. Aku pergi dulu ne” lanjutnya


*******
Aku mematut diriku di cermin.
“kenapa dia memberikanku gaun seindah ini?” gumanku
Sebenarnya hanya sakit yang kudapatkan jika aku pergi ke sana. Tapi apa boleh buat.

Kulangkahkan kakiku menuju gedung yang mewah itu. Ramai sekali. Baru beberapa detik aku sampai, suara MC sudah menggema seantero gedung ini.
“perhatian semuanya. Sepertinya semua undangan sudah datang, jadi kita mulai saja acaranya”
Suara riuh tepuk tangan pun terdengar. Aku hanya bisa mengatur nafasku berharap aku tidak akan pingsan diserang cemburu disini.
“Baiklah silahkan Choi Minho dan Lee Young Moon ke atas panggung” lanjut MC itu.
Mwo?? Tunggu dulu?? MC itu menyebut namaku? Apa aku tidak salah dengar?

“kajja”
Ku tolehkan kepalaku ke asal suara itu. Entah sejak kapan minho sudah ada disampingku.
“sebenarnya apa yang terjadi?” tanyaku.
Dia hanya tersenyum lalu menuntunku ke atas panggung.
Dari atas panggung sana, aku dapat melihat kedua orang tuaku dan mereka duduk berdampingan sambil melempar senyum ke arahku. Apa ini? Apa mereka tidak jadi bercerai?
“orang tuamu tidak jadi bercerai” bisik minho oppa, sepertinya dia bisa membaca pikiranku.
“sudah ku katakan kan ini akan baik baik saja” lanjutnya.
Lalu aku menoleh ke arah min ra. Ya.. ia melambaikan tangannya lalu tersenyum ke arahku.
 “ini adalah pesta pertunangan kita youngie” ucap minho oppa.
Mwo?? Apa aku sedang bermimpi?
“kkkkkk…. jangan memasang tampang bodoh seperti itu” ejek minho oppa.
Sekarang aku mengerti kenapa min ra memberikan gaun seindah ini kepadaku.
“aku sudah menceritakan semuanya pada min ra dan kelurgaku”
Minho oppa lalu menggenggam tanganku dan membuat kami berhadap hadapan. Dia menatap bola mataku intens dan
Chu~ *mian ne hanya chu saja. Aku tak bisa mendeskripsikannya secara detail ._.v*
Suara riuh pun kembali terdengar.
“kkkkkk~ lihatlah wajahmu seperti tomat” ejeknya.
Semburat merah muncul di kedua pipiku. Aisss young moon memalukan sekali. Aku lalu menatap minho oppa geram.
“would you marry me, youngie?”
Omo.. sepertinya aku akan pingsan sekarang. Lidahku kelu. Sulit sekali rasanya mengeluarkan sepatah kata pun. Aku hanya bisa mengangguk pelan.
Suara riuh tepuk tangan kembali (lagi) menggema seantero gedung ini.

End

Kkkkkk~ ending yang sangat aneh. Maaf ya, ff nya jelek, feelnya gak dapet, alur gaje dan kecepetan, jadi pengen muntah bacanya -_-
Maaf juga banyak typo.
Jangan lupa comment ne? kasi kritik dan saran. Aku sangat memerlukannya.
Gamsahamnida #bow

2 komentar:

Dewi on 12 Mei 2013 pukul 03.01 mengatakan...

Keren Fanfic'a eonni ^^
Eonni, bnr'' jauh dri kehidupan nyataku..
Sjak kpn Min Ra jadi orng jahat??
Ckckkckckk
Hahahaaa..
Kerasa main film jdi'a, hehehee

Ella Is My Name on 13 Mei 2013 pukul 00.01 mengatakan...

kkkkkkkk~ masih abal *banget* itu fanfictionnya._. hehe maaf ya telah menjadikanmu korban ff ku -_-

Posting Komentar

 

Lallakyu Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei