Title
: True Love
Cast
: Lee Young Moon, Choi Minho, Lee Min Ra and other.
Genre
: gaje .-.v
Rating
: PG-15
Length
: oneshoot
Annyeong..
perkenalkan aku author baru. Ini ff pertamaku. Ini ff murni hasil imajinasiku.
Dan aku gak maksa kalian harus baca ini. Yang gak mau baca silahkan. Yang
kepingin baca juga silahkan tapi beri kritik saran ne. aku sebagai author baru
sangat memerlukan kritik plus saran dari kalian. Happy reading
Author
POV
“aisss…
aku duduk dimana?” ucap seorang namja yang kedua tangannya membawa nampan
berisikan makanan yang dipesannya. Matanya terus menyapu seluruh ruangan cafe.
“aiss..
kenapa juga aku ingin makan di cafe ini” gerutunya lagi. Ya.. ini memang kali
pertamanya dia mampir ke cafe ini dan
kebetulan juga sekarang café ini sangat ramai. Tiba tiba matanya berhenti
melihat sesosok yeoja yang sedang duduk di sudut ruangan sembari membaca
komiknya.
“gadis
tiga detik…” guman namja yang bernama Choi Minho itu.
Pasti
kalian sudah tidak asing lagi dengan kalimat ‘gadis tiga detik’ kan? Ya.. itu
adalah salah satu kutipan dari serial drama korea Love Rain yang pemeran
utamanya adalah im Yoona dan Jang Geun Suk. Minho adalah salah satu penggemar
Im Yoona. Maka dari itu ia tak pernah melewatkan satu episode pun dari drama
korea tersebut. Dan kembali lagi ke topic sebelumnya, minho menyebut gadis yang
membaca komik itu adalah gadis tiga detik karena minho memang sudah jatuh cinta
dengan gadis itu saat tiga detik pertama kali ia melihatnya tepatnya saat ia
mulai masuk Sungkyuwan University. Ya… mereka memang satu universitas, walau
sudah hampir 4 tahun mereka berada dalam satu universitas tapi mereka belum
pernah saling sapa. Minho hanya berani melihat gadis itu dari jarak
jauh saja. Dia terlalu gugup untuk mendekati gadis itu. Entahlah… jantungnya
berdegup kencang… darahnya berdesir hebat ketika melihat gadis itu #eeeaa:D dan
ini adalah salah satunya kesempatan untuk mendekati gadis itu.
“annyeong…
bolehkah aku duduk disini?” Tanya minho yang entah sejak kapan ia sudah ada di
depan gadis itu.
“nde?”
“bolehkah
aku duduk disini, tempat yang lain penuh”
“emmm…
silahkan”
“gamsahamnida.
Naneun Choi Minho imnida. Nuguseyo?”
“Ah…
aku Young Moon… Lee Young Moon”
“nama
yang indah J”
batin minho.
Minho
tersenyum. Manis. Sangat manis bahkan.
“apakah
disini ada tabung oksigen. Rasanya aku ingin pingsan melihatnya tersenyum
begitu. Benarkah dia tersenyum padaku?
Haahhh..” batin young moon.
“kau
kuliah di sungkyuwan university?” Tanya Minho, sekedar basa basi memang.
“ne.
apa kau juga kuliah disana? Sepertinya aku pernah melihatmu disana ,
minho-ssi?”
“ne”
sahut minho singkat. Lidahnya kelu. Sulit sekali rasanya dia mengeluarkan
sepatah atau dua patah kata *kayak pidato aja._.v*
“apa
kau suka membaca komik?” memerlukan perjuangan keras bagi minho hanya untuk
mengucapkan kalimat itu saja.
“sangat
suka”
Keheningan
pun menyelimuti mereka. Minho terlihat sibuk dengan makanannya sementara young
moon..matanya memang tertuju di komik tapi pikiranya hanya namja yang berada di
depannya ini. “apa dia benar benar manusia? Dia terlihat sangat sempurna. Apa
dia malaikat? Aissss… kenapa aku seperti ini. Bisakah jantungku ini berdetak
seperti biasa saja” batin young moon.
“aku
sudah selesai makan. Emmm.. aku pergi dulu ne” ucap minho.
“ne
baiklah”
“senang
bertemu denganmu young moon-ssi”
“senang
bertemu denganmu juga minho-ssi”
*******
Author
POV End
Young
Moon POV
Huhhhh..
lelah sekali rasanya. Saatnya berkencan dengan ranjangku yang empuk (?) itu.
Saat
aku telah berada di depan pintu rumahku, sepertinya aku mendengar…. Aisss pasti
appa dan eomma bertengkar lagi. Tidak bisakah mereka hidup rukun seperti dulu.
Tidak bisakah mereka tidak membuatku frustasi begini.
Perlahan
aku mulai membuka knop pintu.
“jadi
benilah pekerjaanmu sekarang. Kau berselingkuh di belakangku. Cihh…”
Samar
samar aku mendengar suara appaku.
“tidak
bisakah kau diam dan dengarkan kata-kataku dulu” sahut eomma ku.
“apa
yang perlu aku dengar. Ha.. apa kau ingin mengatakan bahwa namja itu lebih kaya
dariku,, dia lebih baik dariku? Cihh… lebih baik kita bercerai. Aku sudah tidak
tahan lagi hidup dengamu”
“dasar
keras kepala.. baiklah jika begitu”
Omo..
ini tidak seperti pertengkaran biasanya. Ini lebih menyakitkan. Dan apa tadi?
Mereka ingin bercerai. Tidak bisakah mereka berpikir lebih dewasa? Tidak
bisakah mereka memikirkan perasaan anaknya? Kenapa mereka egois seperti itu?
Aiss… aku bisa gila. Aku lalu melangkahkan kakiku meninggalkan rumah yang
bagaikan neraka itu. Aku ingin pergi menenangkan diri dulu.
******
Langit
sudah gelap. Sekarang saatnya sang rembulan yang ditemani ribuan bahkan jutaan
bintang yang menggantikan tugas mentari. Aku mendudukan tubuhku di bangku taman
yang berada di tepi sungai Han. Sekejam kejamnya angin malam ini yang dingin
lebih kejam lagi realita yang aku alami. Ya.. aku tak percaya lagi akan apa itu
cinta sejati. Sepertinya di dunia ini tidak ada yang namanya cinta sejati.
Cihh… sejak dulu tepatnya sejak aku duduk di bangku SMA emm.. bahkan SMP… namja
yang dekat denganku bahkan orang yang aku sukai selalu direbut oleh sahabatku
sendiri. Bukan direbut sebenarnya… tapi ya apalah itu. Mungkin itu salahku
juga. Aku selalu berusaha berpikir positif tentang sahabatku itu, Lee Min Ra. Ya…
kami sudah bersahabat sejak kecil dan sampai saat ini kami masih bersama sama.
Kenangan-kenangan
tempo itu kembali menghantuiku lagi. Terutama saat…
Flashback
on
“eoh… yesung oppa. Kau
mengagetkanku saja” entah sejak kapan yesung oppa sudah berada di depan
kelasku.
“kkkk~ kajja… aku akan
mengantarmu pulang” ucapnya sambil mengacak ngacak rambutku.
“emm.. baiklah aku” tentu saja
aku tidak menolaknya. Apa kalian tahu? Yesung oppa adalah namja yang sangat aku
sukai.
“Min Ra-ya… kau pulang sendiri
saja ne… aku akan pulang bersama yesung oppa” ucapku pada sahabatku itu yang sedang
merapikan buku bukunya.
“emm… baiklah”
keesokan harinya ketika di
sekolah, min ra mengintrogasiku tentang hubungan aku dengan yesung oppa.
“ada hubungan apa kau dengan
yesung oppa?” tanyanya.
“oh itu… kami hanya teman”
jawabku lemah. Sebenarnya aku berharap kami bukan hanya sekedar teman. Aku
mengharapkan yang lebih dari sekedar teman.
“jinja?? Kalian hanya sekedar
teman?? Omo.. emmm yesung oppa sangat tampan ne” ucap min ra antusias. Sangat
antusias.
Beberapa minggu kemudian aku
mendengar kabar bahwa min ra dan yesung oppa resmi menjadi sepasang kekasih.
Flashback
off
Huhhh…
kejadian kejadian seperti itu selalu berulang ulang… serupa tapi tak sama. Ada
pepatah yang mengatakan jangan terjatuh di dalam lubang yang sama. Tapi apa
kenyataannya, aku selalu terjatuh dalam lubang yang sama. Apakah Min Ra tidak
tau bagaimana perasaanku sebenarnya?? Tentu saja tidak young moon pabo. Ya..
aku memang selalu memasang ekspresi ceria kepada min ra. Walau dalam hatiku,
belum tentu gembira. Sampai suatu ketika, saat aku sangat menyukai seseorang..
aku berusaha menyampaikan perasaanku lebih dulu kepada namja itu. Tapi apa yang
kudapat?? Tetap saja Min Ra mendahuluiku. Mungkin ini memang takdirku. Dan yang
paling mengenaskan adalah sekarang orang tuaku akan bercerai. Ckckck… begitu
kejamkah dunia?? Arghhhh… aku benar benar gila sekarang.
Penampilanku
saat ini memang sudah sangat mirip orang gila. Aku lalu manatap ke atas
berusaha agar air mataku tidak terjatuh. Tapi tetap saja… butiran bening yang
menyerupai krystal ini mengalir begitu saja. Aku lalu menundukan kepala untuk
menyembunyikan tangisanku ini.
“Apa
kau tidak takut disangka hantu?”
Tiba-tiba
ada suara namja yang sepertinya aku mengenali suara itu. Aku lalu mendongak. Omo..
ternyata Minho. Kenapa dia datang disaat keadaanku berantakan seperti ini. Ia
lalu mendudukan tubuhnya disampingku.
“memerlukan
buku diary? Hmmm… aku bisa menjadi buku diary mu. Ceritakanlah apa yang
terjadi” tawarnya sembari memberikan senyuman khasnya itu.
*******
Dengan
mudahnya aku menceritakan semua masalahku padanya. aku bukanlah tipe orang yang
terbuka. Dengan sahabatku sendiri saja
aku jarang, hampir tidak pernah bahkan. Tapi dengan minho?? Aku merasa nyaman.
Padahal aku baru mengenalnya. Entahlah…
“kajja…
kuantarkan kau pulang”
“tapi..”
“sudahlah…
semuanya akan baik baik saja. Kau orang yang kuat” hiburnya.
******
“Youngie…
cepat kau bereskan pakaianmu. Kau ikut eomma pergi dari sini ne?” ucap eommaku.
“Youngie..
tetaplah disini bersama appa. Kau tidak ingin pergi dengan wanita itu kan?”
“Memang
kenapa huh? Dia anakku”
“Dia
juga anakku”
“Appa
eomma berhentilah. Kenapa kalian seperti anak kecil huh? Lebih baik aku tinggal
sendiri saja. Tidak pernahkah kalian berpikir betapa tersiksanya aku ketika
mendengar kalian bertengkar seperti ini? Kalian memang orang tua yang egois”
emosiku sudah melampaui batas. Aku tidak peduli aku dianggap durhaka karena
berkata seperti itu.
********
Semenjak
peristiwa itu, aku tinggal sendiri di apartement yang dibelikan oleh jinki
ahjussi. Dia adalah pamanku, tepatnya adik appaku. Dan semenjak itu pula aku
semakin dekat dengan Minho oppa. Dialah yang selalu mengisi hari hariku saat
ini. Dan betapa bahagianya aku, sekarang kami resmi menjadi sepasang kekasih.
Sementara
Min Ra… dia sedang sibuk mengurusi tiga kekasihnya itu…. Ckckck dasar playgirl.
Young
Moon POV End
Author
POV
“Youngie…
mianhaeyo aku selalu sibuk mengurusi kekasih kekasihku itu. Jadi tidak ada
waktu untuk menemanimu” ucap Min Ra
dengan nafas yang tak teratur karena tadi ia mengejar Young Moon.
“aiss..
gwenchana. Lagipula aku tak sendiri”
“mwo??
Jadi kau telah mempunyai namjachingu?”
“aisss
bisakah kau kecilkan suaramu itu. Hmmm… ne”
“siapa
dia? Bukankah waktu itu kau mentweet di twittermu bahwa kau tak percaya cinta
sejati?”
“nanti
akan aku perkenalkan. Soal itu… itu kan dulu tapi sekarang aku percaya adanya
cinta sejati”
“aisss…
memang kau ada masalah apa sampai sampai kau mentweet seperti itu?”
“hmmm….
Itu karena… aisss kau ini saking sibuknya kau mengurusi namjachingu
namjachingumu itu kau tidak tau bahwa orang tua sahabatmu ini akan bercerai”
“mwo??
Benarkah?? Hwaiting ne.. kau pasti bisa melewati masa ini”
Young
Moon hanya mendengus kasar melihat tingkah sahabatnya ini.
*******
“kajja
kita ke kantin. Sepertinya kekasihku sudah menunggu lama”
“aisss
mianhaeyo youngie… aku harus menyelesaikan urusanku sekarang ini sangat
penting” jawab min ra sambil berlari meninggalkan young moon.
“Yak…
min ra-ya kau ingin kemana?”
Young
Moon hanya bisa mendengus sebal. “menyebalkan sekali. Cihh.. apa itu namanya
sahabat” umpatnya.
“Waeyo??
Jangan memasang ekspresi seperti itu. Itu sangat menyeramkan” kata minho yang
sudah ada disamping young moon.
“aisss…
kau mengagetkanku saja oppa. jangan membuat moodku lebih hancur oppa”
“kkkkkk~
baiklah chagi”
“mwo?
Jangan memanggilku dengan sebutan menjijikan itu lagi”
Minho
hanya terkekeh geli mendengar perkataan yeojanya itu.
*********
Young
Moon POV End
Minho
POV
“Minho-ya,
appa dan eomma ingin berbicara denganmu” ucap appaku.
“berbicara
tentang apa appa?”
“appa
dan eomma akan menjodohkanmu dengan putri sahabat appa?”
“mwo??
Tapi…” aku mencoba menolak tapi appa malah memotong perkataanku itu.
“kau
belum melihatnya kan? Jadi sebaiknya jangan menolak” sahut eomma.
Aisss….
Kenapa di zaman semodern ini masih ada yang namanya perjodohan. Aku hanya bisa
terdiam.
“baiklah
jika begitu nanti malam kita adakan pertemuan dengan keluarga Lee” sambung
appa.
Mwo??
Tunggu dulu. Tadi apa mengatakan keluarga Lee?? Apakah itu keluarga Lee Young
Moon?? Tapi bukankah keluarga mereka….
“appa,
memangnya siapa yang akan dijodohkan denganku?” tanyaku
“nanti
kau akan tau. Wae?? Kau penasaran? Ckckck anak eomma sudah tumbuh dewasa”
“aisss…
bukan begitu eomma”
***********
“yak…
kau mengagetkanku saja” ucap young moon yang baru saja keluar dari ruang
kelasnya.
Kkkk~
aku memang sengaja menunggunya di depan kelasnya.
“kkkk~
kenapa lama sekali?”
“kenapa
bertanya padaku? Tanyakan saja pada dosenku yang kiler itu”
“aisss…
kajja kita pulang”
Kami
lalu melangkahkan kaki kami menuju tempat parkir.
“Jangan
senyum senyum seperti itu oppa. Kau sedang tebar pesona ke yeoja yeoja lain
huh?”
“mwo??
Bukan begitu”
“lalu?”
“aiss..
lupakan. Apa appamu atau eommamu tidak mengatakan sesuatu padamu?” tanyaku
hati-hati.
Young
Moon mulai mengerutkan keningnya
“maksudmu?
Hemmm… tadi appa hanya menyuruhku untuk datang ke rumahnya. Entah mau bicara
tentang apa”
Sebuah
senyuman lalu terukir indah di wajahku. Ya… mungkin gadis yang dijodohkan
denganku adalah young moon, batinku.
“wae?
Kenapa kau bertanya seperti itu oppa?”
“ani.
Tidak apa apa” “sahabatmu itu kemana?” lanjutku
“min
ra? Dia tidak kuliah nari ini. Ada urusan penting katanya”
*********
“minho-ya,
kenapa lama sekali eoh?” Tanya eomma yang tiba tiba muncul di balik pintu
kamarku.
“yak…
bisakah eomma mengetuk pintu dulu?”
“aissss…
mian. Eomma kira kau akan kabur. Sudah, kajja… appa sudah menunggu”
Kami
telah tiba di sebuah restoran mewah di daerah gangnam. Sepi, tidak ada
pengunjung lain. Mungkin appa sudah menyewanya.
Aku
mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan restoran ini. Di sebuah meja yang
cukup panjang, sudah ada tiga orang yang menunggu. Ya… mereka memunggungi kami.
Di sebelah kiri tampak seorang wanita paruh baya dan di sebelah kanan tampak
laki laki paruh baya. Dan tampak juga seorang gadis yang berada di antara
mereka. Apakah mungkin itu young moon, batinku.
“annyeong…
mianhaeyo kami telah membuat kalian menunggu lama” ucap appa yang mendahuluiku
berjalan ke arah mereka. Mereka bertiga lalu kompak mendongak ke belakang, ke
arah kami.
“mwo?
Bukankah itu Min Ra, sahabat Young Moon” batinku.
“minho-ya,
cepat duduk disini. Kau ingin berdiri terus disana?” Tanya eomma yang entah
sejak kapan sudah duduk dihadapan yeoja paruh baya yang mungkin dia adalah
nyonya lee.
Aku
lalu duduk di hadapan min ra karena hanya itu satu satunya tempat duduk yang
masih tersisa.
“apa
kalian belum saling mengenal?” Tanya seorang namja paruh baya yang mungkin itu
adalah tuan lee, appa min ra.
“ne.
aku pernah melihatnya di koridor kampus. Tapi aku belum mengenalnya” jawab min
ra disertai pipinya yang memerah.
“omo…
putrimu manis sekali hyerin-ah” ucap eomma ku kepada wanita di depannya itu.
********
Keesokan
harinya, aku pergi kuliah bersama min ra. Tentunya itu bukan keinginanku. Lalu
young moon? Untuk saat ini aku berbohong padanya. aku belum siap mengatakan
semua ini. Ini pasti sangat menyakitkan baginya.
“ah..
itu young moon… aku akan memperkenalkanmu padanya” ajak Min Ra. Dia lalu
menarik tanganku dan berlari ke arah young moon.
“youngie…
kemarin siang aku mengatakan padamu jika aku dijodohkan kan? Dan ini dia namja
yang dijodohkan denganku” ucapnya antusias. Sementara young moon, dia Nampak
terkejut. Dia lalu menatap bola mataku seakan mengatakan bahwa ini hanya mimpi.
“waeyo?
Kenapa kalian saling tatap begitu? Apa kalian sudah saling mengenal?”
“belum.
ah min ra, aku ke perpustakaan dulu ne. aku ingin mengembalikan buku yang
kupinjam” suaranya serak. Aku tahu ini sangat menyakitkan baginya. Aku juga
tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Sudah kuduga jadinya akan seperti ini.
**********
Minho
POV End
Young
Moon POV
Aku
lalu merebahkan tubuhku di atas ranjangku. Aku berharap aku segera terbangun
dari mimpi buruk ini. Tapi apa? Ini bukan mimpi. Ini nyata. Kenapa? Kenapa ini
selalu terjadi padaku? Disaat aku sudah percaya akan adanya cinta sejati,
kenapa terjadi kejadian seperti ini. Ckckck… apa yang harus kulakukan. Apa aku
harus memasang topeng wajah gembira lagi. Ckckck sungguh ironi.
Aku
sudah tidak peduli lagi entah beberapa lembar tisu yang sudah kuhabiskan.
Sekarang, siapa yang akan menjadi buku diaryku lagi?
Ting
tong
“youngie..
apa kau di dalam?”
Aku
mendengar ada yang menekan bel pintu
apartement ku. Dan itu seperti suara minho.
Perlahan
aku berjalan ke arah pintu lalu membukanya.
Ceklek
*anggap suara pinta terbuka*
“youngie…
gwenchana?” tanyanya. Cih.. apa dia tak lihat keadaanku yang berantakan seperti
ini?
“ada
apa?” tanyaku datar. Aku tak berani melihatnya. Itu hanya membuatku sakit.
“mianhae youngie… ini semua di luar dugaanku.
Awalnya aku kira kaulah yang akan dijodohkan denganku”
Dia
lalu menggenggam kedua tanganku. Aku tetap tidak berani menatap matanya itu.
“percayalah
padaku. Hubungan kita akan baik baik saja” ucap Minho sembari mengangkat daguku
hingga bola mata kami bertemu. Tatapannya itu sepertinya menghipnotisku untuk
mempercayainya.
“saranghae
youngie” minho oppa lalu memelukku. Sementara aku, aku tetap terdiam. Ingin
sekali aku menangis.
“jika
kau ingin menangis, menangislah” lanjutnya sambil mengusap usap halus rambutku.
Buliran
buliran bening itupun meluncur sempurna dari mataku.
“nado
saranghae oppa” balasku. Entah ada setan apa yang memasukiku sehingga aku
berkata seperti itu.
*******
Kemarin
adalah hari kelulusanku. waktu tak terasa bukan? Dan besok adalah hari
pertunangan min ra dan minho. Cihhh… aku ingat waktu 3 minggu yang lalu, minho
oppa mengatakan bahwa hubungan kami akan baik baik saja. Tapi apa? Besok dia
akan bertunangan dengan yeoja lain. Ckckck…
Ting
tong
Aku
mendengar bel apartementku berbunyi.
“tunggu”
ucapku lemah.
Ceklek
*anggap suara pintu dibuka._.*
Aku
menghembuskan nafas dengan kasar. Sudah kuduga min ra yang datang. Ya… selama 3
minggu ini ia selalu menemuiku lalu mengoceh tentang hubungannya dengan minho
oppa. Sebenarnya sakit… sakit sekali. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku
hanya berusaha tersenyum dan bersikap biasa saja padanya.
“kau
tak menyuruh tamu masuk eoh?”
“aisss
mian. Silahkan masuk”
Ia
lalu mendahuluiku masuk.
“waktu
ini kau bilang sudah mempunyai kekasih. Tapi dimana dia sekarang? Kenapa kau
tak pernah menceritakannya padaku? Kau selalu mendengarkan ceritaku tapi aku
tak pernah mendengar satupun cerita tentang hubungan kalian darimu?”
“hemm
itu.. itu.. karena kami sekarang bukan sepasang kekasih lagi”
Entahlah..
aku bingung ingin menjwaba apa. Min ra hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
“ah..
kau jangan lupa besok datang ke hari pertunangan ku ne. dan pakailah gaun ini”
ucapnya sambil menyerahkan tas yang di dalamnya berisi gaun.
“apa
aku harus memakai ini?”
“tentu
dan jangan terlambat” “baiklah aku ada urusan lagi. Aku pergi dulu ne”
lanjutnya
*******
Aku
mematut diriku di cermin.
“kenapa
dia memberikanku gaun seindah ini?” gumanku
Sebenarnya
hanya sakit yang kudapatkan jika aku pergi ke sana. Tapi apa boleh buat.
Kulangkahkan
kakiku menuju gedung yang mewah itu. Ramai sekali. Baru beberapa detik aku
sampai, suara MC sudah menggema seantero gedung ini.
“perhatian
semuanya. Sepertinya semua undangan sudah datang, jadi kita mulai saja
acaranya”
Suara
riuh tepuk tangan pun terdengar. Aku hanya bisa mengatur nafasku berharap aku
tidak akan pingsan diserang cemburu disini.
“Baiklah
silahkan Choi Minho dan Lee Young Moon ke atas panggung” lanjut MC itu.
Mwo??
Tunggu dulu?? MC itu menyebut namaku? Apa aku tidak salah dengar?
“kajja”
Ku
tolehkan kepalaku ke asal suara itu. Entah sejak kapan minho sudah ada
disampingku.
“sebenarnya
apa yang terjadi?” tanyaku.
Dia
hanya tersenyum lalu menuntunku ke atas panggung.
Dari
atas panggung sana, aku dapat melihat kedua orang tuaku dan mereka duduk
berdampingan sambil melempar senyum ke arahku. Apa ini? Apa mereka tidak jadi
bercerai?
“orang
tuamu tidak jadi bercerai” bisik minho oppa, sepertinya dia bisa membaca pikiranku.
“sudah
ku katakan kan ini akan baik baik saja” lanjutnya.
Lalu
aku menoleh ke arah min ra. Ya.. ia melambaikan tangannya lalu tersenyum ke
arahku.
“ini adalah pesta pertunangan kita youngie”
ucap minho oppa.
Mwo??
Apa aku sedang bermimpi?
“kkkkkk….
jangan memasang tampang bodoh seperti itu” ejek minho oppa.
Sekarang
aku mengerti kenapa min ra memberikan gaun seindah ini kepadaku.
“aku
sudah menceritakan semuanya pada min ra dan kelurgaku”
Minho
oppa lalu menggenggam tanganku dan membuat kami berhadap hadapan. Dia menatap
bola mataku intens dan
Chu~
*mian ne hanya chu saja. Aku tak bisa mendeskripsikannya secara detail ._.v*
Suara
riuh pun kembali terdengar.
“kkkkkk~
lihatlah wajahmu seperti tomat” ejeknya.
Semburat
merah muncul di kedua pipiku. Aisss young moon memalukan sekali. Aku lalu
menatap minho oppa geram.
“would
you marry me, youngie?”
Omo..
sepertinya aku akan pingsan sekarang. Lidahku kelu. Sulit sekali rasanya
mengeluarkan sepatah kata pun. Aku hanya bisa mengangguk pelan.
Suara
riuh tepuk tangan kembali (lagi) menggema seantero gedung ini.
End
Kkkkkk~
ending yang sangat aneh. Maaf ya, ff nya jelek, feelnya gak dapet, alur gaje
dan kecepetan, jadi pengen muntah bacanya -_-
Maaf
juga banyak typo.
Jangan
lupa comment ne? kasi kritik dan saran. Aku sangat memerlukannya.
Gamsahamnida
#bow
2 komentar:
Keren Fanfic'a eonni ^^
Eonni, bnr'' jauh dri kehidupan nyataku..
Sjak kpn Min Ra jadi orng jahat??
Ckckkckckk
Hahahaaa..
Kerasa main film jdi'a, hehehee
kkkkkkkk~ masih abal *banget* itu fanfictionnya._. hehe maaf ya telah menjadikanmu korban ff ku -_-
Posting Komentar